bila di hatimu penuh kuatir
bebanmu seolah tak terperi
ingatlah duri tajam yang menusuk kepala
ingatlah cambuk yang memecut punggung
ingatlah tamparan dan pukulan di wajahnya
ingat juga betapa sepinya dan tersendirinya
saat dalam segala dukanya ia sendirian
teman-temannya meninggalkannya
ingatlah bahkan masih harus dia
memikul palang kayu kasar
bahkan sampai setelah matinya pun
masih ditusuk di lambungnya
adakah penderitaan dan beban
yang lebih mengerikan dari itu
adakah masih hatimu berkeluh kesah
ingatlah betapa jiwamu telah dibebaskan
dari kepenatan terbesarmu
janganlah lagi hatimu mengeluh kesal
belajarlah mengingat segala bebannya
agar hatimu dipenuhi kelimpahan syukur
bahwa bebanmu masih bisa kau tanggung
di dalam DIA yang menguatkanmu